anak kucing (3)

18 Juni 2008

(sambungan)

anak kucing berjalan semakin jauh ke dalam hutan.
perjalanan ini akan semakin berat saja, tampaknya.
pikir anak kucing.
dan benar saja, ketika malam menjelang, dia belum menemukan dimanakah serigala berada. tidak ada tanda-tanda keberadaannya. dia hanya menunggu serigala melolong pada malam hari. lalu ia akan mendatangi sumber suara, dan pastinya di sanalah serigala berada.

beberapa langkah-kecil-anak-kucing kemudian, terdengarlah suara lolongan serigala. luar biasa senangnya anak kucing, ia kemudian segera mendatangi sumber suara tersebut. tidak beberapa lama berselang, terdengar lagi suara lolongan serigala dari tempat yang sangat jauh berlawanan dengan suara lolongan pertama. anak kucing kebingungan. pikirnya,
cepat sekali larinya serigala ini.
kemudian ia merubah orientasi arahnya menuju sumber suara lolongan kedua. baru dua langkah, suara lolongan ketiga terdengar dari belakangnya. ia semakin bingung, lalu ia terdiam sebentar. setelah berpikir, ditemani suara-suara lolongan serigala dari sekelilingnya, ia mengambil kesimpulan bahwa itu adalah suara beberapa serigala yang berbeda. akhirnya ia memutuskan untuk memilih satu lolongan, kemudian segera berlari ke arahnya dan tidak menghiraukan lolongan-lolongan berikutnya.

sudah tak terhitung langkah anak kucing sejak pertamakali ia memutuskan untuk berlari menuju sumber suara satu lolongan serigala. nafasnya hampir saja habis. saat itu pula ia melihat sesosok serigala tak seberapa jauh di depannya. ia berhenti berlari, mengatur nafasnya sebentar, kemudian menghirup udara dalam-dalam, dan dikeluarkan lagi dengan satu hembusan cepat. ia berjalan mendatangi serigala tersebut, kemudian setelah cukup dekat dengan serigala itu, dengan sopan bertanyalah ia,
maaf, hai serigala... bolehkah saya bertanya?

dengan angkuh serigala melihat anak kucing dari atas kepala hingga ujung ekornya. serigala lalu balas bertanya,
siapa kau? kau tidak terlihat seperti penghuni asli hutan ini

anak kucing cukup lega mendengar jawaban serigala, karena sebelum bertanya pun sebenarnya ia takut melihat raut wajah serigala. anak kucing menjawab pertanyaan serigala,
benar, saya memang bukan penghuni asli hutan ini, kenapa bisa menebak hal itu, hai serigala?

serigala tidak langsung menjawab, ia malah melolong. sekali lagi ia melihat anak kucing dengan angkuh. dengan perlahan dan nada suara yang menyeramkan, ia menjawab pendek,
penghuni asli hutan ini takkan mungkin datang dan menyapaku, mereka bicara padaku HANYA bila aku yang mengajak bicara.

(bersambung)

4 komen:

Astrid 18 Juni 2008 pukul 07.03  

uh..hu..kade kitu ka si anak ucing,, serigala bukannya karnivora yah?:P

Rusmawan Suwarman 19 Juni 2008 pukul 13.24  

geus kitu tanyakeun weh ka elang, tuluy ka maung, tuluy ka singa, tuluy ka buaya.. uyuhan teu leungit ucing teh

machmoey 19 Juni 2008 pukul 20.40  

euweuh bagian LOST and Found kitu di leuweung teh
(kieu yeuh lamun komen teu maca postingan teh)

mUx 20 Juni 2008 pukul 01.01  

hahahaha.............
panjang teuing nya???
@cied:
enya... udah ada penjelasannya KAN? kan si anak ucing leutik teuing, moal ngaruh ka beuteung rek didahar oge

@ruse:
kalem... karek ka serigala, kalem... heu...

@muy:
teu maca mah ulah ngomen atuh :p

kotak berteriak

rating-rating ratinglah

cari-cari carilah

amazone produck previews

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP