anak kucing (2)

12 Juni 2008

(sambungan)

ketika menemukan pohon tinggi yang diisyaratkan ulat, si anak kucing memutari pohon itu sekali, lalu berusaha memanjatnya... dan gagal. lalu ia menengadah tinggi sekali, nyaris mendirikan tubuhnya. dan ia melihat tupai yang nampak sedikit terengah dengan kenari di tangannya. setengah teriak, ia kembali melontarkan pertanyaan yang serupa pada tupai,
hai tupai, tahukah kau apa itu kasih sayang?

pun serupa semut pekerja dan ulat, tupai balik bertanya,
kenapa harus aku yang jawab pertanyaanmu itu?

anak kucing menjawab,
kata ulat, pergaulanmu jauh lebih luas dari padanya. dan menurutnya, mungkin pikiranmu terbuka dari padanya dan kau sanggup menjawab pertanyaanku.

lalu tupai berkata,
aku memang sering bepergian dari satu pohon ke pohon yang lainnya, melompat dari dahan yang satu ke dahan yang lain, dan melewati ranting-ranting. hampir semua pohon di seluruh penjuru hutan ini telah kusentuh, memang...
sembari mencoba menaruh kenari yang dipegangnya, tupai membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman. kenari dijaganya dengan tangan kanannya. kemudian ia melanjutkan,
tapi sebenarnya pendapat ulat itu salah. aku pergi kesana kemari bukan untuk bergaul, melainkan hanya untuk mencari kenari dari seluruh penjuru hutan ini untuk kemudian aku kumpulkan di pohonku.

merasa belum mendapatkan jawaban yang diinginkan, anak kucing kembali bertanya,
lalu, bisakah kau jawab pertanyaaku tadi?

dan jawaban tupai tidak jauh beda dengan jawaban semut dan ulat,
maaf anak kucing, aku terlalu sibuk. aku terlalu sibuk mengumpulkan kenari sehingga tak bisa menjawab pertanyaanmu. sekali lagi... maaf.

anak kucing, yang masih menengadah menatap tupai, bertanya,
lalu pada siapa aku harus bertanya?

sambil menyeka wajahnya yang sedikit berkeringat, berkatanya tupai itu,
coba kau tanya pada serigala!
kini sembari mengipaskan tangan kirinya ke arah wajahnya dan sesekali meniup dadanya sendiri, tupai meneruskan,
menurutku, hidup serigala tidak sesibuk hidupku. buktinya dia sering melolong, terutama di malam hari, di saat hampir semua binatang sedang terlelap. cobalah kau tanyakan padanya dulu.

berpikir anak kucing,
katanya sibuk mencari kenari, tapi bukankah sedari tadi dia hanya memainkan sebuah kenari yang telah ia dapatkan? dan dia hanya sibuk beristirahat, mengipasi dan meniupi badannya sendiri. dia tak tampak sesibuk apa yang dikatakannya tadi...
tapi dengan sopan ia berujar,
baiklah, akan saya coba tanya pada serigala. terimakasih, hai tupai...

dan sebelum mereka benar-benar berpisah, setelah keduanya mengucapkan salam perpisahan, ulat berkata pelan,
hati-hati...

(bersambung)

2 komen:

Astrid 15 Juni 2008 pukul 12.22  

asa apal karakter si tupai..he2

mUx 18 Juni 2008 pukul 00.14  

hah???
asa ga niru siapa2...
emang siapa? saya???

kotak berteriak

rating-rating ratinglah

cari-cari carilah

amazone produck previews

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP