pergi ke timur, pulang ke barat
02 Maret 2009
saya sering sekali menatap langit. terlebih lagi menatap langit sambil bersantai berleha-leha. yang saya suka saat melakukannya adalah memperhatikan awan yang bergerak tertiup angin, atau memperhatikan berkas sinar matahari yang menembus rimbunnya dahan pohon, kalau saat itu adalah siang hari. kalau malam hari, apalagi selain memperhatikan perpaduan bulan dan bintang-bintang di langit. sedangkan di pagi dan sore hari, yang saya perhatikan adalah warna langit saat matahari terbit dan terbenam.
makin sering saya melakukannya, makin saya menyadari betapa indahnya langit. perpaduan sinar bulan dan bintang, pergerakan awan, apalagi warna langit saat matahari terbit dan terbenam. ada sesuatu yang lain selain dari yang terlihat. pengaruhnya pada pikiran dan saya perasaan sangat besar.
sulit diungkapkan sepenuhnya dengan kata-kata... namun kira-kira seperti ini:
ada semangat baru yang selalu saya dapat setiap melihat langit saat matahari terbit. seakan ada sosok tak-terlihat yang mengatakan, "semoga harimu menyenangkan, mux", rasanya ia -si sosok tak-terlihat- meyakinkan saya untuk menjalani hari lebih baik dari hari sebelum-sebelumnya, dan ia berjanji untuk menemani saya menjalani hari, mendukung saya sepenuhnya.
agak sedikit berbeda dengan matahari terbenam... sosok tak-terlihat akan mengatakan "bagus sekali apa yang telah lakukan hari ini, jangan lupa untuk mengevaluasi diri, sampai jumpa esok pagi" sepertinya ia mengantarkan saya ke waktu istirahat di malam hari, mengingatkan hal-hal yang harus saya lakukan, dan untuk segera beristirahat setelah menyelesaikan semuanya.
mungkin hanya itu yang bisa saya ceritakan tentang matahari terbit dan terbenam. saya hanya berharap rumah saya ada di daerah sebelah barat, sehingga setiap pagi saya pergi ke timur, dan sore hari saya pulang ke barat.
0 komen:
Posting Komentar