pakai terus sampai mampus!

25 Februari 2009

entah mengapa saya punya kebiasaan memakai pakaian hingga lusuh, barulah memikirkan untuk mengganti dengan yang baru.. ya, baru memikirkan untuk mengganti dengan yang baru setelah lusuh!

jaket, biasanya kerah dan ujung lengannya yang duluan lusuh. hmm... sobek-sobek, lebih tepatnya.
kemeja, hingga warnanya sudah sangat pudar. ingat iklan deterjen "cuci-kering-pakai"? istilahnya... bladus!
celana panjang, tidak usah panjang-lebar... sobek-sobek! bukan, bukan di daerah lutut seperti anak-anak punk atau orang-orang yang kadang dengan sengaja melubangi celananya... tapi di bagian pantat, terutama saku kanan-belakang, dan di bagian selangkangan. bukan apa-apa... tapi paha saya memang sedemikian besarnya!
kaos pun bernasib serupa, hingga luar biasa tipis, sebelum kemudian dialih-fungsikan dari kaos untuk jalan-jalan menjadi kaos untuk di rumah.

ada seorang teman, abah, bilang -dalam bahasa sunda- yang artinya kira-kira seperti ini, "ah, kamu kaya anak ayam di kandang yang kekurangan makanan" berhubung mama -ibu saya- adalah seorang penjahit.
tapi kata mama tersayang, "kamu nggak kayak orang normal"
ah, biarlah orang kata apa...

ingin terlihat nyentrik? jelas. maksudnya... jelas bukan itu alasannya. irit? hmm... mungkin.

1 komen:

Anonim 27 Februari 2009 pukul 00.16  

urg pernah ngomong kitu nya? hmmm.. boa urg keur ngalindur siga kamari eta mah mug. wkwkwkwk...

kotak berteriak

rating-rating ratinglah

cari-cari carilah

amazone produck previews

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP