berita duka

03 Juni 2013

dipersilahkan oleh pemilik rumah, tiga orang polisi tersebut kemudian masuk ke ruang tamu. ruang tamu kecil di rumah sederhana yang didesain dengan cinta dan kasih sayang.

bingung, lusi bertanya kepada mereka,
jadi ada apa ini sebenarnya, bapak-bapak, bu?
suaranya terbata-bata. kekhawatiran jelas terdengar dari suaranya.

ibu polwan pindah duduk ke sebelah tempat duduk lusi, lalu berbicara dengan setenang mungkin.
ibu, mohon maaf, kami akan menyampaikan kabar duka...

terkejut, tapi makin bingung, semua pikiran buruk di benaknya bercampur, apakah ayah, ibu, bang andre? tapi mana mungkin berita duka keluarganya disampaikan oleh pihak kepolisian?
sempat terlintas suaminya, tapi dia yakin suaminya baik-baik saja. entah yakin, atau merasa tidak akan sanggup menjalani hidup tanpanya.

lusi kemudian bertanya,
siapa bu, yang... meninggal?

dengan sopan ibu polwan memegang tangan lusi, perlahan dia menjawab,
pak bayu bu, suami ibu.

tiba-tiba jantungnya seakan diremas oleh tangan tak kasat mata. baru saja tadi malam mereka menyatukan cinta lagi,
tubuhnya lemas,  masih teringat jelas pagi tadi dia mencium tangan suaminya,
seisi ruangan tampak melayang, ketika membayangkan dirinya harus membesarkan anak semata wayangnya seorang diri...

lusi jatuh pingsan.

1 komen:

Fanny Rosdiawan 4 Juni 2013 pukul 11.17  

nyiiiw, si mugni nulis deui euy...

ieu teh maksudna cerber, atau emang geusan? asa teu puguh awal jeung tungtung :D

yu ah, udah dulu ya, ntar ditelpon lagi, udah ampir abis koinnya, dadaah

kotak berteriak

rating-rating ratinglah

cari-cari carilah

amazone produck previews

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP