apes. luar biasa apes. sedang enak-enak baca komik di atas pohon sambil menikmati semilir angin, tiba-tiba jatuh, tertimpa tangga, tertabrak mobil, lalu luka-lukanya tersiram cuka.
sudah, cukup analoginya.
sebelumnya perlu dijelaskan dulu, bahwa sekarang sudah tidak akan ada lagi cerita-cerita tentang si mersi, motor honda supra fit (2006) biru bernomor polisi d 5903 em, karena dia sudah saya lepas. sekarang motor pegangan saya adalah honda new sonic (2005) biru bernomor polisi d 5732 lm. saya beli bekas. tidak penting lah, yang penting kondisinya masih cukup mulus untuk motor tahun 2005 (bulan 12) dan mesin pun masih orisinil.
oya, sampai sekarang motor ini belum punya nama yang fix. saya ingin menamainya dengan nama mobil sport atau mobil mewah, tetapi belum ada yang cocok. sempat terlintas lamborghini, ferrari, beeemer, tetapi sekali lagi, belum ada yang cocok. jadi sementara, saya panggil dia si neng.
sejak si neng saya pegang, saya sudah mendandaninya beberapa kali. pertama, setelah sampai di bandung, saya servis besar di bengkel papar di antapani. ganti plat kopling, ganti kabel gas yang putus, ganti pipa (leher) knalpot dengan pipa knalpot cacing, setel rem belakang yang berdecit, ganti ban depan-belakang, pasang handle kopling dan rem yang orisinil. oya, juga menyambungkan kabel kipas radiator dengan kontak. jadi sekarang, kalau mesin dikontak, kipas radiator langsung menyala.
setelah beres di papar, kemudian ada keluhan, ketika mesin panas, koplingnya bisa dibilang tidak berfungsi. "nggak ngegigit" kalau kata mekanik yang pegang si neng. oya, kali ini saya bawa si neng ke artnesa motor di jl. singaperbangsa. setelah dioprek, katanya plat koplingnya salah pasang, lalu dia mengganti per kopling dengan per kopling yamaha vixion, sekalian mengisikan coolant karena di tangki cadangannya sudah kosong.
setelah beres di artnesa, kemudian ternyata tarikannya sangat kurang. jauh dari bayangan saya selama ini. dari dua bengkel yang menangani si neng, analisa awalnya adalah karena knalpotnya kurang optimal. kemungkinan karena leher knalpotnya diganti dengan pipa knalpot cacing.
oke, datanglah saya ke kp16 di jl. moh. toha. saya perbaiki pipa knalpot orisinilnya yang sudah karatan dan bolong-bolong. setelah itu selesai, knalpot orisinil diperbaiki, ternyata tarikan masih juga kurang.
disinilah analisis dua bengkel berbeda.
papar bilang, masih keukeuh karena knalpot.
"dicoba saja pinjam knalpot orisinil punya anak basic, pasti ada tuh knalpot orisinil yang nggak kepake". basic adalah bandung sonic club. maksudnya adalah hanya untuk memastikan bahwa masalahnya ada pada knalpot.
sedangkan artnesa bilang, setelan karburatornya kurang pas, atau sekalian ganti saja karburatornya dengan karburator rx king.
oke, saya niatkan untuk memastikan bahwa masalahnya ada pada knalpot. berarti harus mencari pinjaman knalpot orisinil. tetapi setelah saya tanya sana-sini, sms beberapa orang anggota basic, bertanya di kaskus (
thread serba serbi sonic 125 Rs), sepertinya tidak ada anggota basic yang knalpot orisinilnya bisa saya pinjam.
ya sudahlah "terpaksa" saya menuruti saran dari artnesa saja. saya ganti karburator dengan karburator rx king. sekalian ganti busi dengan busi tdr iridium. dan karena selang bensin dari tanki ke karburator kurang panjang, disambung dengan saringan bensin. dan karena mulut saringan udara dari karburator rx king ini lebih kecil dari karburator orisinil, maka sekotak saringan udara orisinil dilepas, diganti dengan saringan udara racing yang mulutnya pas dengan karburator rx king.
setelan pj/mj nya entahlah berapa, saya tidak terlalu paham, saya serahkanlah kepada mekaniknya. yang saya ingat, dia ganti spuyer sekali. hanya itu yang saya tau.
hasilnya memuaskan, tarikan jauh meningkat. yaah... walaupun masih ada kekurangan, seperti belekbek ketika ngebut lalu kopling ditekan maksimal. atau kabel gas yang kurang pas, sehingga ada jarak antara posisi langsam ke mulai narik gas. mungkin akan saya bawa lagi ke artnesa, untuk seting ulang. tapi tidak usah sekarang, karena saya sudah cukup puas dengan setingan ini.
sekarang adalah saatnya untuk mendandani secara fisik. setelah dari artnesa, saya sudah pernah sekali membongkar bodi si neng, lalu saya lap rangka dan mesinnya. tapi belum cukup. saya berniat untuk memoles bodi si neng, dan kalau bisa mesinnya juga. saya sudah beli sampo, saya sudah beli micro fiber baru, dan sedang mencari salon motor yang bagus di sekitar bandung, untuk mencari ilmu bagaimana caranya memoles yang baik dan benar.
saat ini saya sedang menjalin komunikasi dengan salon motor di jakarta, motor bridal, bertanya tentang produk pencuci dan pemoles motor yang bagus, lalu membandingkan harga retail di motor bridal dan di ace hardware.
kalau dilihat judulnya, apes, tidak ada hubungannya dengan tulisan saya di atas. karena memang bukan itu inti ceritanya. saya hanya ingin memperlihatkan betapa saya mengeluarkan banyak perhatian kepada si neng yang satu ini.
dua hari yang lalu, 12 januari 2011, ada kejadian yang sangat mengesalkan. kejadiannya di jl. tubagus ismail. saya sedang menyetir (lebih tepat sebenarnya menyetang) si neng. kecepatan wajar, tidak geber-geber, karena memang bukan jalan raya. saya ambil jalur kiri karena sedang tidak tergesa-gesa, sehingga kalau ada kendaraan yang ingin menyalip saya, tidak akan terhalangi oleh saya.
kemudian angkot yang sedang berhenti di pinggir jalan tiba-tiba membuka pintu supir (ke arah jalan) dan... JEDAK! GURUSUUK! gulitik-gulitik... maaf sound effect-nya menggunakan bahasa sunda.
saya berusaha menghindar, tetapi tidak berhasil. handle kopling si neng terkait pada pintu angkot (ini suaranya JEDAK) mengakibatkan si neng oleng ke kanan kemudian terseret sekitar 2 meter (ini suaranya GURUSUUK) dan saya terlempar ke kanan menjauhi si neng, lalu berguling (ini suaranya gulitik-gulitik).
saya sempat lemas sesaat, karena saya dipinggirkan dengan cara digotong oleh orang-orang yang ada di sekitar. setelah kesadaran kembali ke jalannya, saya langsung mengecek saku-saku jaket dan celana. setelah pasti semua barang lengkap, saya langsung berdiri. ternyata si neng sudah dituntun ke pinggir jalan oleh seseorang. (terima kasih a')
saya mendekati si neng, lalu memeriksa sambil memaki-maki. saya inginnya memaki si supir angkot yang ternyata ada di belakang saya, sambil menunduk-nunduk ikut melihat si neng.
beginilah kondisi si neng:
bensin dan coolant tumpah.
handle kopling ada coretan biru muda, pasti dari cat pintu angkot.
ujung handle rem keparut aspal.
bagian belakang kaca spion juga keparut aspal.
plat nomor polisi bengkok.
step kanan bengkok, ujungnya keparut sedikit.
knalpot bagian krom di ujung juga baret kena aspal.
ketika saya buka jok, dudukan aki goyang.
setelah jelas kerusakan si neng, baru saya memperhatikan badan saya sendiri:
tumit kiri lecet.
jaket bagian sikut kanan kotor.
celana jeans bagian paha kiri jahitannya sobek dan ada garis warna biru, pasti dari cat pintu angkot.
ketika saya raba paha saya, terasa bengkak. pasti ada bekas lecet dan di sekitarnya bengkak. yah, tipikal kegasruk tapi terlindung kain yang lumayan tebal lah. maaf, lagi-lagi menggunakan istilah bahasa sunda.
akhirnya terjadilah dialog antara saya dan supir angkot.
"terus gimana ini pak"
"maaf mas"
"jadi cuma maaf aja pak"
"iya tadi saya nggak sengaja mas"
"ya liat-liat lah kalau mau buka pintu"
"iya mas perasaan udah liat tadi"
"kalau bapak liat-liat dulu nggak akan kejadian gini pak"
"iya maaf mas"
"saya cape-cape ngedandanin nih motor, pak, diapik-apik. eeh... rusaknya sama orang lain, kesel saya pak"
"iya maaf mas, jadi gimana yah mas"
"ya gimana dong, bapak yang salah buka pintu sembarangan"
"iya maaf mas, maklum udah tua, sedang lapar, belum makan. tadi juga berhenti mau makan"
sampai akhirnya saya meraba paha saya,
"belum lagi ini kaki saya pasti luka, perlu diobatin, pak"
dan tiba-tiba si pak supir meraba paha saya,
"WOY PAK, SAKIT PAK! bapak becanda nih..." saya setengah berteriak, yang pasti intonasinya keras.
si bapak supir tersenyum terpaksa sambil masih menunduk-nunduk
"maksudnya mau diurut mas"
"saya yakin ini luka pak, mau diurut segala. kaya bapak bisa ngurut aja" intonasi saya masih keras.
kemudian si bapak supir merogoh tas selempangnya yang berisi uang setoran.
"ya saya mohon bantuan aja mas"
"pak, saya yang celaka, pak, kok malah bapak yang minta bantuan" intonasi saya sudah normal
"maksudnya mas, saya minta keringanan"
dia kemudian menunjukkan segepok uang receh.
"ini uang limapuluh ribu mas, tadinya saya mau makan, tapi ini buat si mas aja, semoga bisa untuk benerin motor"
"pak, maaf ya pak, saya bukan mau minta uang dari bapak, tapi saya cuma mau ngasih tau aja, ini handle kopling sama handle rem aja masing-masing harganya empat puluh ribu, udah delapan puluh ribu. belum spion, belum lagi..." saya mengabsen satu persatu kerusakan si neng akibat jatuh barusan.
"pak, bapak ngasih segitu juga paling cuma cukup untuk ngobatin luka saya ini pak"
"iya saya mohon keringanannya aja mas, ini uang saya seharian, tadinya mau dipake makan, tapi kalau dikasih ke si mas, ya paling saya sekarang nggak makan, terus nanti malam saya nganjuk ke dunungan, setorannya kurang"
"pak, saya nggak mau minta uang bapak, saya cuma ngasitau, gara-gara bapak nggak ati-ati, saya yang kena. motor saya rusak, saya luka. terus kalau bapak ngasih itu uang ke saya, bapak nggak akan makan, bapak nganjuk ke dunungan, saya juga nggak tega pak"
saya sudah agak tidak peduli dengan kehadiran si bapak disitu. saya sekali lagi mengecek keadaan si neng, dan ketika saya memeriksa lebih teliti, plat nomor, ternyata dudukannya patah. dan spion kanan terputar ke dalam.
kemudian si bapak berbasa-basi tentang harus di las lah, apa lah. saya hanya minta kunci pas untuk memutar kaca spion saja.
ketika si bapak mengambil kunci pas, saya coba menyalakan si neng. alhamdulillah, masih nyala.
ketika si bapaknya datang, saya langsung membetulkan posisi kaca spion.
setelah menyimpan patahan plat nomor polisi di tali jaring, saya nyalakan lagi si neng, lalu berpesan terakhir kepada si bapak,
"lain kali hati-hati pak"
si bapak membalas dengan entah doa semoga banyak rejeki dan bisa menggantikan segala macam kerusakan motornya.
sudahlah, malas saya mendengarnya. saya tancap gas...
sambil mengumpat-ngumpat dalam hati.
apes.
Read more...